Friday, 13 September 2013

Sahabat Nabi Mencium Wangi Surga Di Dunia

Kisah Syahidnya Sayyidina Anas Bin Nadhar Radhiyallahu ‘Anhu

Pertempuran Di Jabal Uhud


Sayyidina Anas Bin Nadhar Radhiyallahu ‘Anhu adalah seorang sahabat Baginda Rasullullah Shallallahu 'alaihi Wasallam yang tidak bisa menyertai perang Badar. Ia sangat menyesal dan sering mencela dirinya sendiri, “Ini peperangan besar pertama dalam sejarah Islam, dan kamu tidak bisa ikut?” keinginan dia adalah,”Jika ada peperangan lagi, aku akan berkorban habis-habisan sebagai tebusannya.” Ternyata kesempatan itu datang pada Perang Uhud. Ia turut serta sebagai pejuang yang gagah berani.  
Pada mulanya Kaum Muslimin telah mendapat kemenangan dalam perang tersebut. Namun, karena suatu Kekhilafan, Kaum Muslimin menderita kekalahan pada akhir perang. Kekhilafan itu bermula dari beberapa orang sahabat Radhiyallahu ‘anhum yang ditugaskan oleh Baginda Rasullullah Shallallahu 'alaihi Wasallam untuk berjaga disuatu tempat yang khusus. Baginda Rasullullah Shallallahu 'alaihi Wasallam berpesan,”Sebelum ada perintah dari aku, jangan tinggalkan tempat ini !!!! Musuh dapat menyerang dari sini.”
Jabal Uhud

Ketika permulaan perang, Kaum Muslimin memperoleh kemenangan, Melihat orang-orang kafir melarikan diri, para sahabat Radhiyallahu ‘anhum yang ditugaskan menjaga tempat itu, meninggalkan tempatnya. Mereka beranggapan bahwa peperangan telah selesai, sehingga orang-orang kafir harus dikejar dan harta rampasan dapat dikumpulkan. Sebenarnya pimpinan pasukan penjaga ini sudah melarang dan mengingatkan pesan Baginda Rasullullah Shallallahu 'alaihi Wasallam,”Kalian jangan meninggalkan tempat ini!!!” Akan tetapi, mereka menduga perintah Baginda Rasullullah Shallallahu 'alaihi Wasallam itu hanya berlaku ketika perang berlangsung. Oleh karena itu, mereka pun turun dari sana.
Saat itulah pasukan kafir yang sedang melarikan diri melihat tempat itu telah kosong. Mereka segera kembali dan menyerang Kaum Muslimin dari arah sana. Hal ini sama sekali tidak diduga oleh Kaum Muslimin, sehingga mereka tersedak karena serangan tiba-tiba itu dan terjepit  diantara dua kepungan oang-orang kafir, karena itulah mereka berhamburan kesana-kemari dalam keadaan panik.
Tentara Muslim Menyerang

Sayyidina Anas Bin Nadhar Radhiyallahu ‘Anhu melihat Sayyidina Sa’ad Bin Mu’adz Radhiyallahu ‘Anhu datang dari arah depan. Sayyidina Anas Bin Nadhar Radhiyallahu ‘Anhu berkata,”Hai Sa’ad, mau kemana engkau? Demi Allah, Aku mencium harum dari surga datang dari arah Uhud!!!” Setelah berkata demikian, ia mengacungkan pedang di tangannya  dan merangsek ke tengah Kaum Kafir, dengan bertekat tidak akan kembali sebelum syahid. Selepas kesyahidannya, tubuhnya diperiksa sudah rusak. Terdapat lebih delapan puluh luka akibat tebasan pedang dan panah di tubuhnya. Hanya saudara wanitanya yang dapat mengenalinya melalui ujung jari-jari tangannya.
Faedah
Orang yang ikhlas dan bersungguh-sungguh menunaikan perintah Allah Subhaanahu wata’ala  memberinya kesempatan untuk merasakan nikmatnya surga. Inilah kisah Sayyidina Anas Bin Nadhar Radhiyallahu ‘Anhu yang telah mencium harum surga saat masih hidup. Jika keikhlasan sudah tertanam pada diri seseorang, nikmat surga pun akan  dirasakan di dunia!!!!!

Masyaallah!!!!!
  

No comments :

Post a Comment